Tuesday, December 20, 2005

King Kong :: review


King Kong (2005)
Cast: Naomi Watts, Adrien Brody, King Kong
Director: Peter Jackson


Overview:
Saya sedikit lupa kapan terakhir menyaksikan puluhan penonton melongo dan berteriak sepanjang menonton sebuah film di dalam bioskop. Well, hal itu terjadi lagi ketika Saya menonton King Kong.
Biar Saya jelaskan dulu, dari semua film-film klasik yang pernah ada, King Kong adalah salah satu karya monumental yang ‘wajib’ dibuat versi modernnya. Sosoknya yang sangat iconic, perlu mendapatkan sentuhan teknologi komputerisasi. Pembuatan versi modern gorila raksasa itu semakin kuat setelah remakenya pada tahun 70an sangat mengecewakan. Dalam hal ini, Saya tidak pernah membayangkan sosok lain yang pas untuk menghidupkannya lagi selain Peter Jackson. And Damn!… Dia berhasil.

Review:
Tidak seperti War of the World-nya Spielberg yang notabene juga remake film aksi fiksi era 50an, Jackson masih mengusung romantisme serta nuansa yang sama dengan versi aslinya, bedanya… Kong 2005 jauh lebih baik. Aroma Oscar untuk desain artistik sudah tercium dari awal! Suasana New York era great depression tahun 30an dengan kesenjangan sosialnya terekam dengan jelas. Belum lagi Skull Island yang mengingatkan pada The Two Towers dengan Forbidden Forestnya. Disain lokasinya… edan! Membuat Isla Sorna, pulau di Jurassic Park seakan seperti taman bermain. It’s so wild and yet beautiful! Background pemandangan dan langitnya seperti sebuah lukisan. Believe it! Membuat film berdurasi 3 jam ini menyenangkan ditonton. WETA studio sekali lagi naik satu strip untuk urusan visual stylish.
Bicara action, King Kong bukan tandingannya tahun ini. Film ini punya segalanya. Dari perang brutal para kru Kapal Venture dengan penduduk pribumi pulau tengkorak, pertarungan melawan makhluk-makhluk prasejarah, hingga duel ‘sangar’ Kong dengan dinosaurus yang Saya yakin menghabiskan puluhan juta dolar untuk membuat FXnya. Dengan itu saja sudah membuat film ini sebagai yang terspektakuler tahun ini! But hey masih ada pertarungan di tengah kota New York hingga final battle di Empire State sekaligus menghadirkan ending yang mengharukan di puncaknya. Benar-benar sebuah Rollercoaster RIDE! Beberapa scene memang masih terlihat FX yang kasar, namun hal tersebut tertutupi berkat cast yang bermain lepas.
Jack Black yang biasanya menjengkelkan, harus diakui ini adalah peran terbaiknya. Saya sempat membayangkan adanya komedi dengan memasangnya untuk berperan sebagai sutradara eksentrik, Carl Denham. Ternyata dugaan Saya salah… dan benar. Salah karena ternyata Black bermain sangat serius dan dingin. Pas sekali dengan karakter pemberontak Denham. Dan Benar karena memang terdapat scene lucu, tapi ditampilkan oleh… Kong sendiri! And it works well!!
Naomi Watts memerankan Ann Darrow dengan sangat sempurna. Jauh melebihi akting Fay Wray di versi aslinya. Hubungan batinnya dengan Kong terpancar sangat lugas dan natural. Sebuah permainan akting yang luar biasa, mengingat dia harus berakting sendiri karena Kong adalah kreasi CGI dengan motion capture (Another great job by Andy ‘Gollum’ Serkis).
As well as Adrien Brody yang seperti biasa bermain bagus sebagai Jack Driscoll. Love interest Ann Darrow yang juga seorang penulis cerita film.

Final Analysist:
Secara teknis, King Kong adalah film spektakuler di segala aspek. Peter Jackson harus diakui berhasil memadukan sisi lain romansa manusia dan hewan dengan serangkaian aksi yang sanggup melekatkan pantat penonton selama 3 jam untuk menontonnya, sekaligus terhibur. Sebuah pencapaian impresif dari seseorang yang dulunya adalah sutradara horror kelas B. Untuk filmnya, beban yang disandang King Kong sebagai sebuah remake mungkin tidak membawanya ke level masterpiece, but without a doubt inilah film terbaik tahun ini. Cheers…


Rating:
8.5 out of 10


- joe -

1 Comments:

At 3:12 AM, Blogger Unknown said...

cuma comment satu kata

SETUJU!!!
(sengaja pake huruf gede biar dramatis)

 

Post a Comment

<< Home